Jumat, 29 Agustus 2014

UCAPAN NATAL VS SYAHADAT



UCAPAN NATAL VS SYAHADAT

Muslim  :    "Bagaimana natalmu?"
David    :    "Baik, kau tidak mengucapkan selamat natal padaku??"
Muslim  :    "Tidak. Agama kami menghargai toleransi antar agama, termasuk agamamu. Tapi urusan ini, agama saya melarangnya..!!"

David    :    "Tapi kenapa?? Bukankah hanya sekedar kata2? Teman2 muslimku yg lain mengucapkannya padaku??"
Muslim  :    "Mungkin mereka belum mengetahuinya, David. Bisakah kau mengucapkan dua kalimat Syahadat?"
David    :    "Oh tidak, saya tidak bisa mengucapkannya... Itu akan mengganggu kepercayaan saya..!"
Muslim  :    "Kenapa?? Bukankah hanya kata2? Ayo, ucapkanlah..!!"
David    :    "Ehmmm sekarang, saya mengerti.."

Inilah yg menyebabkan Buya Hamka memilih meninggalkan jabatan dunia sebagai Ketua MUI ketika didesak pemerintah utk mengucapkan "Selamat Natal" yang meskipun anggapan HANYA BERUPA kata2 keakraban/toleransi namun disisi Allah nilainya justru menunjukkan kerendahan aqidah seorang hamba yg tdk faham / tdk mau mengerti akan konsep ilmu agama.
In memoriam Buya Hamka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar