Minggu, 21 Februari 2016

KSM 05 BANDUNG BARAT DI PERSIS 50 LEMBANG



MADRASAH, PENDIDIKAN BERSTANDAR AKHIRAT

 Lembang, 20 Februari 2016
Bertempat di MTS. Persis Lembang, Kompetisi Sains Madrasah tingkat KKM 05 Bandung Barat atau yang lebih dulu dikenal dengan KKM Batujajar ini dibuka secara resmi oleh Kepala Kementerian Agama Kabupaten Bandung Barat yang diwakili oleh Ketua Pokjawas Madrasah, Drs. Mamat Rohimat, M.Pd.
“Jepang, bisa menjadi negara maju karena mereka sangat menghargai waktu. Mereka selalu melakukan segala hal itu dengan tepat waktu.” Jelas ketua Pokjawas mengawali sesi arahannya sebelum dilanjutkan dengan pembukaan acara KSM ini secara resmi.
“Tapi saat ini, Jepang kalah oleh Korea Utara. Di negara yang memproduksi mobil KIA ini, datang on-time atau tepat waktu dalah terlambat. Jadi mereka justru harus datang lebih awal atau datang sebelum waktunya. Jadi kalau kita janji jam tujuh tepat, maka kita harus sudah berada di tempat itu setengah jam sebelumnya. Inilah hebatnya Korea ini,” lanjutnya membuat paradigma berpikir kita lebih terbuka tentang manajemen waktu.
“Lain lagi dengan negara Singapura. Mereka terlebih dahulu membentuk sistem. Mereka menerapkan sistem sebagai sebuah aturan. Kita akan dikenai denda jika kita membuang sampah sembarangan. Bahkan kita tidak bisa bebas ngareuhak di tempat umum,” ungkapnya sambil memalingkan mukanya ke sebelah kanan bawah untuk memberikan contoh. “Tapi, karena bukan sikap alias hanya peraturan, pas sudah masuk ke wilayah Indonesia, masuk ke wilayah Kepri (Kepulauan Riau, red), kita bisa dengan bebas lagi melakukannya,” sesalnya memberikan gambaran bahwa sistem dan budaya di negara kita ini masih belum terbentuk.
“Sistem nilai inilah yang ingin dibangun dalam tatanan kehidupan madrasah yang ada di lingkungan Kemenag Bandung Barat melalui kegiatan KSM ini” harapnya. “Terlebih tadi ketua Panitia menyebutnya sebagai Pendidikan dengan standar akhirat…” lanjutnya mengutip laporan ketua panitia yang sekaligus Kepala Madrasah Persis 50 Lembang, Drs. H. Buldan Thoyib.
Buldan Thoyib mengingatkan bahwa sistem pendidikan di madrasah tidak melulu ke arah peningkatan keterampilan duniawi. Dan karena itulah, KSM atau Kompetisi Sain Madrasah ini harus bebeda dengan sekolah umum lain dengan menyertakan PAI sebagai salah satu mata lomba khas madrasah. Karena itulah, dia berseloroh bahwa pendidikan di madrasah tidak hanya berstandar nasional atau dunia tapi juga berstandar akhirat.
Sementara Ketua KKM sekaligus Kepala MTSN 05 Bandung Barat, Dra. Hj. Yuni Mahmudah, M.Mat, dalam sambutannya juga mengingatkan bahwa kegiatan ini akan terus dilaksanakan setiap tahun. “Jadi Madrasah yang belum mendapatkan kesempatan untuk menjadi juara tahun ini, jangan kecil hati. Masih ada tahun-tahun berikutnya. Karena kegiatan KSM ini akan dilaksanakan setiap tahun. Hal ini berbeda dengan kegiatan AKSIOMA yang dilaksanakan dua tahun sekali,” hiburnya saat memberikan sambutan dalam rangkaian upacara pembukaan ini.
Dan untuk menjaga netralitasnya, KKM 05 ini sudah berlangganan menggandeng anak-anak Salman ITB sebagai pelaksana program. Mulai dari pengadaan soal, pemeriksaan sampai dengan pengumuman hasil, semuanya diserahkan kepada anak-anak yang ternyata diketuai oleh seorang alumnus madrasah yang sekarang sedang menimba ilmu di ITB ini.
Dan yang berhasil menjadi juara umum pada KSM kali ini adalah MTs. Al-Bidayah Terpadu dengan dua medali emas dari mata lomba Matematika dan Fisika yang diraih oleh ananda Muh. Maulana Hidayatullah (cabang Matematika) dan ananda Muh. Raihan Saiful Ihsan (cabang Fisika). (Nuris)

GALERY FOTO KEGIATAN







Tidak ada komentar:

Posting Komentar